Pemeliharaan baling-baling di mesin tenaga laut
Baling-baling pada mesin tenaga kapal merupakan salah satu jenis baling-baling yang biasa digunakan pada kapal. Ini adalah peralatan yang mendorong pergerakan kapal. Dengan mengubah tenaga yang dipancarkan oleh mesin tenaga kapal menjadi tenaga penggerak, navigasi kapal dijamin. Sebagai bagian penting dari kapal, baling-baling terutama mencakup bilah dan hub. Menurut bentuk integrasi keduanya, baling-baling dibagi menjadi tipe integral dan tipe gabungan. Tipe integral, blade dan hub dilemparkan ke dalam satu bodi, jadi ini merupakan tipe integral. Dalam tipe gabungan, blade dan hub dilemparkan secara terpisah, dan kemudian keduanya dihubungkan satu sama lain dengan baut untuk memainkan peran integral. Ada perbedaan nada tertentu antara kedua jenis tersebut. Menurut kebutuhan yang berbeda, jumlah bilah juga berbeda, umumnya 3-6. Bentuknya lebih rumit, karena ukuran dan beratnya relatif besar, pengolahan dan pembuatannya juga sulit. Diantaranya, mata pisau perlu diolah dengan berbagai macam alat, antara lain roda gerinda, sekop angin, dll, kebanyakan alur manual, dan efisiensi produksinya relatif rendah. Setelah baling-baling kapal dihubungkan ke hub, baling-baling tersebut harus dihubungkan ke poros ekor, yang merupakan poros selama rotasi, untuk memastikan kelancaran operasi. Ada tiga cara utama untuk menghubungkan jenis ini. Yang pertama cara yang lebih tradisional yaitu sambungan mekanis, yaitu menghubungkan keduanya dengan kunci transmisi. Meskipun metode ini mudah menyebabkan retak atau patah poros, metode ini juga digunakan saat ini. Yang kedua adalah koneksi perekat resin epoksi, yang menggunakan perekat resin epoksi terikat untuk mengikat sambungan. Metode ini terutama digunakan di kapal berukuran kecil dan menengah. Yang terakhir adalah koneksi lengan tanpa kunci hidrolik, yaitu permukaan bagian dalam lubang kerucut hub langsung tertanam pada poros ekor baling-baling. Metode ini lebih andal dan lebih mudah dibongkar.